Senny Mayulu: Anak Muda dari Le Blanc-Mesnil yang Kini Bersinar di Eropa
Di dunia sepak bola yang gemerlap, tak semua bintang lahir dari sorotan kamera sejak dini. Beberapa tumbuh perlahan di balik tirai akademi, diasah lewat latihan keras dan ketekunan tanpa suara. Salah satu dari mereka adalah Senny Mayulu, gelandang muda PSG yang kini perlahan membangun warisannya sendiri di atas lapangan hijau.
Dari Pinggiran Paris ke Akademi PSG
Lahir pada 17 Mei 2006 di Le Blanc-Mesnil, wilayah pinggiran kota Paris, Mayulu tumbuh di lingkungan sederhana namun kaya semangat. Sejak kecil, sepak bola adalah caranya mengekspresikan diri. Ia bermain di jalanan, di taman, di mana pun ada bola dan ruang untuk berlari.
Bakatnya yang alami tak butuh waktu lama untuk menarik perhatian klub-klub lokal. Pada usia 12 tahun, ia resmi bergabung dengan akademi Paris Saint-Germain — sebuah langkah kecil yang akhirnya membuka jalan menuju panggung dunia.
Belajar di Dalam Bayang-Bayang
Tidak seperti banyak pemain muda yang mencari sorotan, Mayulu memilih bekerja dalam diam. Ia bukan tipe pemain yang banyak bicara, tetapi bola yang bicara untuknya. Dalam sesi latihan, ia dikenal tenang, fokus, dan cepat menangkap instruksi.
Ia tumbuh bersama generasi muda PSG lainnya, belajar langsung dari para pelatih top, dan sering kali ditugaskan bermain di posisi berbeda. “Saya ingin mengerti permainan dari berbagai sisi,” katanya dalam satu wawancara internal klub. Gelandang serang, tengah, sayap kiri — semuanya pernah ia mainkan. Dan di setiap posisi, ia selalu menemukan cara untuk membuat perbedaan.
Momen Debut yang Mengubah Segalanya
Tahun 2024 menjadi titik balik. Cedera dan rotasi skuad membuka peluang, dan Mayulu dipanggil ke tim utama. Ia menjalani debut pada 7 Januari 2024 di ajang Coupe de France. Tidak hanya bermain, ia tampil berani dan percaya diri — seolah sudah menjadi bagian tim senior selama bertahun-tahun.
Dua pekan kemudian, ia mencetak gol profesional pertamanya. Beberapa bulan kemudian, ia tampil di Ligue 1, lalu Liga Champions. Dan yang paling ikonik, tentu saja: final Liga Champions 2025, ketika ia mencetak gol kelima PSG ke gawang Inter Milan hanya beberapa menit setelah masuk sebagai pemain pengganti.
Di usia 19 tahun dan 14 hari, ia menulis sejarah: menjadi salah satu pencetak gol termuda asal Prancis di partai final Liga Champions.
Gaya Bermain yang Dewasa Sebelum Waktunya
Mayulu bukan pemain flashy. Ia tidak selalu membuat highlight spektakuler. Tapi ketika ia di lapangan, ritme berubah. Ia tahu ke mana harus mengalirkan bola, kapan harus memperlambat tempo, kapan harus menusuk ruang. Visi bermain dan ketenangannya membuatnya disebut sebagai “otak kecil” di lini tengah PSG.
Pelatih Luis Enrique menyebutnya sebagai “pemain yang memahami ritme permainan seperti veteran.” Pujian tinggi, tapi pantas.
Di Balik Sukses: Kerja Keras dan Kesederhanaan
Yang paling mencolok dari Senny Mayulu bukan gol atau assist-nya, tapi sikapnya. Ia tetap tinggal bersama keluarga, jauh dari kehidupan glamor. Ia masih datang latihan lebih awal, pulang paling akhir, dan banyak membaca taktik. Ia tahu betul: bakat hanya akan berarti jika dibarengi kerja keras.
Langkah ke Depan
Dengan kontrak profesional hingga 2027, PSG tampaknya tidak ingin kehilangan permata ini. Ia menjadi bagian dari rencana jangka panjang, terutama untuk regenerasi di lini tengah. Jika semua berjalan sesuai rencana, Mayulu bisa jadi fondasi utama PSG dalam dekade mendatang.
🔎 Profil Singkat
-
Nama lengkap: Senny Nsona Mayulu
-
Tempat lahir: Le Blanc-Mesnil, Prancis
-
Tanggal lahir: 17 Mei 2006
-
Tinggi: 183 cm
-
Posisi: Gelandang serang / tengah
-
Kaki dominan: Kanan (tapi piawai dua kaki)
-
Debut profesional: Januari 2024
-
Gol final UCL: Mei 2025 vs Inter Milan
-
Nomor punggung PSG: 24
-
Kontrak hingga: Juni 2027
Penutup
Senny Mayulu bukan sekadar “pemain muda PSG.” Ia adalah simbol dari pentingnya kesabaran, kerja keras, dan keyakinan pada proses. Ketika klub-klub sibuk berburu superstar, PSG menunjukkan bahwa terkadang bintang terbaik justru tumbuh dari halaman belakang sendiri.
Comments
Post a Comment