Leandro Paredes Gelandang Elegan dari Argentina

 


Leandro Paredes adalah salah satu gelandang tengah terbaik yang dimiliki Argentina dalam satu dekade terakhir. Dikenal dengan visi bermain yang tajam, akurasi umpan, dan ketenangan luar biasa, Paredes memadukan gaya bermain elegan ala regista dengan mentalitas petarung khas Amerika Selatan. Dari Boca Juniors hingga klub-klub elite Eropa, ia telah membuktikan dirinya sebagai sosok vital di lini tengah.

Awal Karier: Bintang Muda Boca Juniors

Leandro Daniel Paredes lahir pada 29 Juni 1994 di San Justo, Argentina. Ia memulai karier profesional di Boca Juniors, salah satu klub paling legendaris di Argentina. Debutnya datang saat masih remaja, dan ia langsung menunjukkan potensi sebagai gelandang kreatif yang mampu mengatur tempo permainan. Penampilan impresifnya menarik perhatian pencari bakat dari Eropa.

Menimba Ilmu di Italia dan Prancis

Pada 2014, Paredes bergabung dengan AS Roma, meski sempat dipinjamkan ke Chievo dan Empoli untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak. Bersama Roma, ia mulai dikenal sebagai gelandang dengan kemampuan distribusi bola yang sangat baik dan kepercayaan diri tinggi di bawah tekanan.

Namanya makin melambung saat membela Zenit St. Petersburg di Rusia, di mana ia menjadi andalan di lini tengah. Penampilannya yang konsisten membuka jalan menuju klub besar Eropa—Paris Saint-Germain (PSG)—yang merekrutnya pada Januari 2019.

Di PSG, Paredes bermain bersama bintang dunia seperti Neymar, Mbappé, dan Messi. Meskipun persaingan ketat, ia berhasil mendapatkan tempat sebagai gelandang bertahan yang mampu memulai serangan dari kedalaman serta menjaga keseimbangan tim.

Klik Disini dan Dapatkan Informasi Lainnya Mengenai Info Bola

Kembali ke Italia dan Kebangkitan Karier

Pada 2023, Paredes kembali ke Italia dan bergabung dengan AS Roma, klub yang pernah membesarkan namanya di Eropa. Di bawah asuhan José Mourinho, ia mendapatkan peran penting sebagai pengatur tempo permainan di lini tengah Roma, membawa stabilitas dan pengalaman.

Pilar Tim Nasional Argentina

Leandro Paredes telah lama menjadi bagian dari tim nasional Argentina. Ia menjadi bagian kunci dari skuad yang menjuarai Copa América 2021 dan Piala Dunia FIFA 2022. Meski kadang mendapat kritik karena gaya mainnya yang keras, Paredes menunjukkan loyalitas dan dedikasi luar biasa saat mengenakan seragam Albiceleste. Ia adalah tipe pemain yang rela “berperang” di lapangan demi timnya.

Gaya Bermain dan Karakteristik

Paredes dikenal sebagai deep-lying playmaker. Ia memiliki akurasi umpan tinggi, kemampuan membaca permainan yang tajam, dan ketenangan dalam mengatasi tekanan lawan. Ia juga memiliki tembakan jarak jauh yang mumpuni dan tidak segan melakukan tekel keras untuk merebut bola. Kombinasi ini membuatnya ideal dalam peran gelandang bertahan modern.

Kesimpulan

Leandro Paredes adalah contoh pemain yang memadukan teknik, kecerdasan, dan keberanian. Meski tidak selalu mencuri perhatian media seperti pemain depan, peran vitalnya di lini tengah tidak bisa diabaikan. Ia adalah motor penggerak, penjaga keseimbangan, dan pemimpin diam-diam di dalam lapangan—baik untuk klub maupun tim nasional Argentina.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Wataru Endo Si Pendiam yang Bikin Liverpool Tenang

Image
  Waktu Liverpool merekrut Wataru Endo di musim panas 2023, reaksi fans bisa dirangkum dalam satu kata: bingung . Siapa dia? Kenapa bukan nama besar? Umurnya 30 tahun, bukan wonderkid. Tapi ternyata, di balik wajah kalemnya, ada seorang petarung sejati yang siap mati-matian demi tim. Dan sekarang? Banyak yang bilang: “Endo itu underrated banget.” Dari Jepang ke Eropa: Jalan Panjang, Tapi Konsisten Wataru Endo bukan tipe pemain yang naik daun sejak muda. Dia bukan bintang muda sensasional seperti Jude Bellingham atau Pedri. Tapi dia tahu satu hal: kerja keras nggak pernah mengkhianati hasil. Mulai dari Shonan Bellmare , lalu pindah ke Urawa Red Diamonds , Endo akhirnya dapat tiket ke Eropa bersama klub Belgia, Sint-Truiden . Tapi titik baliknya ada saat dia main di VfB Stuttgart . Di Bundesliga, Endo bukan cuma pemain inti — dia jadi kapten ! Transfer ‘Dadakan’ yang Jadi Jackpot Ketika Liverpool gagal dapat Moisés Caicedo dan Romeo Lavia, mereka buru-buru cari gelandang ber...
Read more

Junnosuke Suzuki: Bek Muda Jepang yang Menanjak Cepat dari Gifu ke Timnas

Image
  Nama Junnosuke Suzuki mulai banyak dibicarakan sejak pertengahan musim 2024. Pemain kelahiran 12 Juli 2003 ini menempati posisi bek tengah untuk Shonan Bellmare , dan sejak debutnya di level profesional, ia berkembang menjadi salah satu talenta bertahan paling menjanjikan di Jepang. Perjalanan Awal Suzuki memulai kariernya di klub lokal FC Divine dan SC Gifu Vamos, lalu menimba ilmu sepak bola di Teikyo University Kani High School . Di sana, ia tampil luar biasa dan dua kali terpilih sebagai pemain terbaik turnamen nasional antar SMA. Ia semula berposisi sebagai gelandang bertahan—kemampuan ini terbukti penting dalam transisinya menjadi seorang centre-back modern. Karier Profesional Bergabung dengan Shonan Bellmare pada awal 2022, Suzuki membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Ia menjalani debut senior di Emperor’s Cup, tetapi baru mendapat tempat tetap pada musim 2024. Saat itu, terjadi perubahan besar dalam perannya: dari gelandang bertahan menjadi centre-back . Perubahan i...
Read more

Kaoru Mitoma: Bukan Sekadar Winger Biasa

Image
  Di tengah hiruk-pikuk Premier League yang dipenuhi bintang mahal dan pemain sensasional, seorang pemain Jepang datang tanpa banyak gembar-gembor. Namun kini, nama Kaoru Mitoma mulai diperhitungkan sebagai salah satu winger paling berbahaya di Inggris. Apa yang membuatnya spesial? Bukan hanya kecepatannya, tapi juga cara berpikirnya di atas lapangan. Mitoma bukan hanya bermain bola—ia memahami sepak bola. Menunda Kontrak Demi Belajar Sepak Bola Ketika pemain lain berlomba jadi profesional di usia muda, Mitoma justru mengambil keputusan mengejutkan: menolak kontrak dari klub Jepang demi menyelesaikan kuliahnya. Ia kuliah di Universitas Tsukuba dan menulis skripsi tentang teknik menggiring bola. Bukan karena ia kurang yakin pada bakatnya—justru sebaliknya. Ia ingin benar-benar menguasai ilmunya sebelum menjadikannya senjata di lapangan. Brighton: Awal Perjalanan Besar Mitoma bergabung dengan Brighton & Hove Albion pada 2021. Setelah sempat dipinjamkan ke Belgia, ia kemb...
Read more